PDIP Resmi Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution, Ini Alasannya

Selasa, 17 Desember 2024 pukul 16.21Waktu baca 2 menit

Banner Infografis Kronologi Mantan Mendag Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Impor Gula. (Liputan6.com/Abdillah)

PDIP resmi memecat Jokowi, Gibran Rakabuming, dan Bobby Nasution dari partai. Langkah ini disebut sebagai tindakan tegas terkait loyalitas dan kedisiplinan kader menjelang Pemilu 2029.

Jakarta, 16 Desember 2024 – PDIP mengeluarkan keputusan mengejutkan: Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution resmi dipecat dari partai. Langkah ini diumumkan langsung oleh Ketua Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, dalam pertemuan besar di Jakarta pada 18 Desember 2024.

Surat Keputusan Resmi Pemecatan

PDIP merilis tiga Surat Keputusan (SK) pemecatan yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto. Berikut detail ketiga SK tersebut:

  • SK Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 - Pemecatan Joko Widodo dari PDIP, berlaku sejak 14 Desember 2024. Jokowi dilarang menggunakan nama PDIP dalam aktivitas publik, dan partai tidak akan bertanggung jawab atas tindakannya setelah pemecatan.
  • SK Nomor 1650/KPTS/DPP/XII/2024 - Pemecatan Gibran Rakabuming Raka, berlaku sejak 4 Desember 2024. Gibran kehilangan hak aktif di PDIP, dengan penjelasan lebih lanjut akan dibahas di kongres partai.
  • SK Nomor 1651/KPTS/DPP/XII/2024 - Pemecatan Bobby Nasution, berlaku sejak 4 Desember 2024. Bobby juga diputus hubungan dengan partai hingga kongres memberikan keputusan final.

Alasan di Balik Pemecatan

Keputusan pemecatan ini menegaskan sikap PDIP terhadap loyalitas dan kedisiplinan kader. PDIP disebut tidak akan mentolerir perbedaan pandangan yang dinilai bertentangan dengan garis kebijakan partai. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Jokowi, Gibran, maupun Bobby terkait pemecatan ini.

Dampak Pemecatan pada Politik Nasional

Menurut pengamat politik, langkah tegas PDIP ini berpotensi memicu ketegangan internal dan memengaruhi dinamika politik nasional, terutama menjelang Pemilu 2029. Pemecatan tokoh besar seperti Jokowi dan keluarganya bisa memicu perpecahan dukungan di kalangan kader serta konstituen loyal PDIP.

“Keputusan ini bisa menjadi boomerang bagi PDIP jika tidak diantisipasi dengan baik. Di sisi lain, ini juga menunjukkan bahwa partai ingin menegakkan disiplin tanpa pandang bulu,” ujar salah satu pengamat.

Respon dan Prospek ke Depan

Meski pemecatan ini diumumkan secara formal, Jokowi dan keluarganya sebelumnya telah memberi sinyal ketidakpuasan terhadap sejumlah kebijakan partai. Hal ini menjadi indikasi bahwa perpecahan sudah terjadi sebelum keputusan pemecatan diumumkan.

Dengan pemilu yang semakin dekat, langkah PDIP ini diperkirakan akan menjadi topik panas yang terus diperbincangkan, baik di kalangan pengamat politik maupun publik.

Ditulis oleh


AS
AS

Tim Redaksi

Editor for Xnaskah