Nasib Reynhard Sinaga: Predator Seks Yang Menjadi Sasaran Empuk di Penjara Inggris
Rabu, 18 Desember 2024 pukul 16.38 • Waktu baca 2 menit
Rabu, 18 Desember 2024 pukul 16.38 • Waktu baca 2 menit
Reynhard Sinaga, pemerkosa berantai asal Indonesia yang tengah menjalani hukuman di Inggris, dilaporkan menjadi target serangan sesama narapidana. Apa yang sebenarnya terjadi di balik jeruji besi HMP Wakefield?
Reynhard Sinaga, pria berkewarganegaraan Indonesia yang dikenal sebagai predator seks paling produktif dalam sejarah Inggris, kini menghadapi babak baru kehidupannya di penjara. Dilaporkan oleh media lokal Inggris seperti The Sun dan The Standard, Reynhard menjadi target serangan brutal dari sesama narapidana di dalam penjara HMP Wakefield, tempat ia menjalani hukuman penjara seumur hidup dengan minimal 40 tahun.
Insiden ini terjadi pada Juli lalu dan disebut-sebut sebagai tindakan yang telah direncanakan sebelumnya. Meski detail serangan tidak diungkap secara rinci, Reynhard dilaporkan nyaris mengalami luka serius sebelum aksi tersebut berhasil dihentikan oleh petugas penjara.
Menurut salah satu sumber yang berbicara kepada The Sun, "Sinaga arogan dan dibenci semua orang. Kejahatannya membuatnya menjadi target jelas di penjara."
Jack McRae, narapidana berusia 32 tahun, telah didakwa atas percobaan menyebabkan cedera tubuh serius (GBH) terhadap Reynhard. McRae dikenal memiliki catatan kekerasan serupa terhadap narapidana lain di penjara yang sama, termasuk kasus pada 2023 yang melibatkan pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Karena perilakunya, McRae kini dipindahkan ke penjara Frankland di Co Durham, fasilitas dengan pengamanan yang lebih ketat.
Reynhard saat ini menjalani hukuman atas lebih dari 150 kejahatan seksual yang dilakukannya terhadap pria muda di Manchester. Kasusnya yang menghebohkan ini bahkan menjadi bahan dokumenter berjudul Catching a Predator. Kejahatannya yang digambarkan sebagai 'luar biasa serius' membuat banyak pihak mendukung agar ia tidak pernah dibebaskan.
Namun, kehidupan di penjara HMP Wakefield, yang dijuluki 'Monster Mansion' karena dihuni oleh para penjahat kelas berat, kini memperlihatkan ancaman nyata bagi keselamatan dirinya.
Kisah Reynhard menjadi pengingat bahwa hukuman penjara tidak hanya berarti kehilangan kebebasan, tetapi juga menghadirkan dinamika kehidupan yang keras di antara para penghuni. Dengan reputasi sebagai predator seksual, Reynhard tampaknya harus menghadapi konsekuensi sosial yang berat di balik jeruji.
Kasus ini juga menjadi perhatian global tentang pentingnya pengawasan di dalam penjara, termasuk perlindungan hak asasi narapidana tanpa mengesampingkan keadilan bagi para korban.
Editor for Xnaskah