Sebuah aksi digelar oleh ratusan orang yang menamakan diri Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) untuk mempertanyakan keaslian ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden Joko Widodo. Aksi itu berlangsung di Fakultas Kehutanan UGM pada hari Selasa (15/4).

Pihak UGM membuka audiensi dengan sejumlah tokoh dari TPUA, yakni Roy Suryo, Tifauzia, dan Rismon Hasiholan. Audiensi tersebut juga dihadiri oleh pejabat rektorat dan Fakultas Kehutanan UGM.

Perdebatan Sengit di dalam Audiensi

Audiensi berlangsung tegang, memanas ketika Roy Suryo dan perwakilan TPUA mengajukan pertanyaan terkait keaslian ijazah Jokowi, skripsi yang ditulisnya, serta lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi.

"Ya sekali lagi untuk closing, sekali lagi kita berterima kasih. Selain mengucapkan terima kasih kami juga mohon maaf kalau tadi mungkin ada sedikit nada tinggi nada rendah niatnya kita baik," kata Roy Suryo.

Pembuktian oleh Rekan Seangkatan Jokowi

Beberapa rekan seangkatan Jokowi dihadirkan untuk memberikan bukti bahwa Jokowi memang merupakan lulusan UGM, termasuk memperlihatkan foto wisuda dan dokumen lain yang diajukan kepada Roy Suryo.

Usai melihat bukti tersebut, Roy Suryo menerima fakta tersebut dan menyatakan akan menyampaikan hasil dari audiensi kepada kelompok TPUA sesuai kejadian.

"Tadi beberapa yang memang faktanya kami temukan ya kami akan sampaikan apa adanya tanpa kami potong tanpa kami tambahi ya gitu insyaallah begitu," tambah Roy Suryo.

UGM Menyatakan Keaslian Seluruh Dokumen Akademik

Wakil Rektor UGM, Wening Udasmo, menjelaskan bahwa UGM masih menyimpan semua dokumen Jokowi sebagai bagian dari kebijakan institusi pendidikan. Wening menjamin bahwa Joko Widodo tercatat dari awal hingga selesai sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan serta lulus pada 5 November 1985.

Menurut Wening, dokumen-dokumen tersebut termasuk ijazah hingga skripsi Jokowi masih ada dan sah berdasarkan catatan Fakultas Kehutanan.