Pemerintah AS Tekan Google dan Apple untuk Blokir TikTok: Keamanan Nasional Jadi Sorotan
Rabu, 18 Desember 2024 pukul 15.22 • Waktu baca 2 menit
Rabu, 18 Desember 2024 pukul 15.22 • Waktu baca 2 menit
Google dan Apple diminta bersiap menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka setelah AS memberikan batas waktu kepada ByteDance untuk menjual platform tersebut demi alasan keamanan nasional.
Google dan Apple menghadapi tekanan besar dari pemerintah AS untuk memblokir TikTok, aplikasi berbagi video populer yang dimiliki oleh ByteDance. Langkah ini datang setelah pemerintahan AS memberikan ultimatum kepada ByteDance untuk menjual TikTok sebelum tenggat waktu yang ditentukan. Jika tidak, aplikasi ini akan dilarang di AS, yang berarti pengguna tidak lagi dapat mengaksesnya.
Pemerintah AS menyebut potensi pengawasan oleh pemerintah China melalui TikTok sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasional. Para anggota Kongres, terutama dari Partai Demokrat, mendorong langkah tegas untuk mengurangi pengaruh asing terhadap data pengguna. Mereka menyatakan bahwa pemblokiran TikTok merupakan upaya perlindungan terhadap informasi pribadi ratusan juta pengguna di AS.
Pengadilan federal AS baru-baru ini menolak banding dari ByteDance, yang berusaha membatalkan kewajiban untuk menjual TikTok. Pengadilan menegaskan bahwa keputusan ini sah secara konstitusional, memperkuat posisi pemerintah untuk memastikan data pengguna tidak jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Jika divestasi gagal dilakukan, TikTok tidak hanya akan dihapus dari toko aplikasi tetapi juga kemungkinan besar akan kehilangan dukungan teknis dan pembaruan, membuat aplikasi menjadi tidak dapat digunakan dalam jangka panjang.
Dengan ancaman pemblokiran ini, puluhan juta pengguna TikTok di AS menghadapi ketidakpastian terkait akses mereka ke aplikasi tersebut. Sementara pengguna yang sudah mengunduhnya masih dapat menggunakan aplikasi untuk saat ini, tidak ada jaminan bahwa TikTok akan tetap berfungsi setelah tenggat waktu yang ditentukan.
Bagi Google dan Apple, peringatan ini menempatkan mereka di posisi sulit. Mereka harus mematuhi regulasi pemerintah AS sambil menghadapi potensi kritik dari pengguna global.
Keputusan pemerintah AS ini menjadi sinyal jelas bahwa keamanan nasional adalah prioritas utama. Namun, bagaimana ByteDance merespons ultimatum ini akan menentukan nasib TikTok di AS. Di tengah perdebatan sengit tentang privasi data dan kebebasan pengguna, masa depan TikTok kini berada di tangan pengambil kebijakan, ByteDance, dan perusahaan teknologi besar seperti Google dan Apple.
Editor for Xnaskah