BEM SI Gelar Puncak Demo “Indonesia Gelap” 20 Februari di Jakarta

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar puncak aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" pada 20 Februari 2025 di Jakarta. Aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi yang telah dilaksanakan sebelumnya di berbagai daerah dan direncanakan menjadi puncak kemarahan mahasiswa atas kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat, terutama di sektor pendidikan.

Latar Belakang Demo “Indonesia Gelap”

BEM SI mengkritik berbagai kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dianggap mengkhawatirkan masa depan bangsa. Mereka menilai kebijakan pemerintah saat ini justru membatasi perkembangan generasi muda dan menghambat tercapainya Indonesia Emas 2045.

Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk perlawanan mahasiswa terhadap kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat, khususnya dalam bidang pendidikan.

“Mahasiswa akan bergerak dan melawan jika pendidikan mereka terancam,” tegas Herianto dalam wawancara di Sapa Indonesia Pagi, Rabu (19/2).

13 Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi "Indonesia Gelap"

Pada aksi ini, BEM SI mengajukan 13 tuntutan kepada pemerintah, di antaranya:

Ciptakan pendidikan gratis yang ilmiah dan demokratis, serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
Cabut proyek strategis nasional yang dinilai merugikan rakyat dan wujudkan reforma agraria sejati.
Tolak revisi Undang-Undang Minerba yang dianggap membungkam suara kritis di kampus.
Hapuskan multifungsi ABRI untuk mencegah represi dan memperkuat demokrasi.
Sahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat untuk melindungi hak tanah dan budaya masyarakat adat.
Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dianggap mengancam kesejahteraan rakyat.
Evaluasi program Makan Bergizi Gratis agar tepat sasaran dan tidak digunakan untuk kepentingan politik.
Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen demi kesejahteraan akademisi dan kualitas pendidikan tinggi.
Desak Presiden Prabowo untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perampasan Aset untuk memberantas korupsi.
Tolak revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan yang dinilai menguatkan imunitas aparat.
Efisiensi dan rombak Kabinet Merah Putih guna mengatasi borosnya anggaran pejabat.
Tolak revisi Peraturan DPR tentang tata tertib yang dianggap membuka peluang kesewenang-wenangan.
Reformasi Kepolisian Republik Indonesia untuk menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme.

Puncak Aksi di Jakarta

Herianto menjelaskan bahwa puncak aksi "Indonesia Gelap" akan terpusat di Jakarta pada 20 Februari 2025. Aksi ini diharapkan menjadi momentum besar yang menunjukkan ketidakpuasan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang tidak responsif terhadap tuntutan mereka.

BEM SI menegaskan bahwa gerakan ini tidak akan berhenti sampai pemerintah memberikan tanggapan konkret terhadap semua tuntutan yang diajukan. Jika tidak, mereka mengancam akan terus melanjutkan aksi serupa di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Aksi "Indonesia Gelap" diperkirakan akan dihadiri ribuan mahasiswa dari berbagai daerah sebagai bentuk solidaritas dan perlawanan terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.