Sempat Tidak Tertutup Salju, Kini Gunung Fuji Kembali Bersalju

Minggu, 8 Desember 2024 pukul 14.32Waktu baca 2 menit

Banner Infografis Kronologi Mantan Mendag Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Impor Gula. (Liputan6.com/Abdillah)

Gunung Fuji, yang sempat terlihat tanpa salju pada awal musim dingin tahun ini, kini kembali berselimut putih. Fenomena ini membawa kelegaan bagi penduduk dan wisatawan, tetapi juga menjadi pengingat akan ancaman perubahan iklim yang nyata.

Gunung Fuji, ikon Jepang yang megah, sempat menjadi perhatian dunia setelah puncaknya terlihat tanpa salju pada awal musim dingin tahun ini. Kondisi ini memicu kekhawatiran perubahan iklim yang semakin nyata. Namun, pemandangan menakjubkan Gunung Fuji yang berselimut salju kini kembali terlihat, membawa kelegaan bagi masyarakat setempat dan wisatawan.

Puncak Fuji Tanpa Salju: Fenomena Langka

Pada bulan November lalu, para pengunjung dikejutkan dengan pemandangan Gunung Fuji yang tampak gersang tanpa lapisan salju. Para ahli meteorologi menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh suhu yang lebih hangat dari biasanya di wilayah tersebut, dikombinasikan dengan rendahnya curah hujan. “Ini merupakan salah satu indikasi dampak perubahan iklim terhadap pola cuaca,” kata Hiroshi Yamamoto, seorang pakar klimatologi Jepang.

Salju Kembali, Harapan Baru

Kini, Gunung Fuji telah kembali bersalju, memberikan keindahan khas musim dingin yang dinanti-nantikan. Penduduk lokal menyambut baik kembalinya salju di gunung yang dianggap suci ini. Salju pertama musim ini mulai terlihat pada awal Desember, menyusul penurunan suhu yang signifikan.

Para wisatawan pun berbondong-bondong mengunjungi kawasan sekitar Gunung Fuji untuk menyaksikan pemandangan spektakuler ini. Foto-foto keindahan Fuji yang kembali putih juga ramai dibagikan di media sosial, menunjukkan antusiasme masyarakat atas kembalinya simbol alam yang ikonis ini.

Peringatan Akan Perubahan Iklim

Meski salju telah kembali, para ilmuwan mengingatkan pentingnya langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim. "Fenomena ini seharusnya menjadi pengingat bahwa kondisi alam dapat berubah dengan cepat akibat aktivitas manusia," tambah Yamamoto.

Gunung Fuji tidak hanya menjadi simbol budaya Jepang, tetapi juga indikator perubahan lingkungan yang perlu mendapat perhatian serius.

Ditulis oleh


AS
AS

Tim Redaksi

Editor for Xnaskah