Geotermal: Harta Karun Energi Hijau yang Terpendam di Indonesia
Kamis, 19 Desember 2024 pukul 07.46 • Waktu baca 2 menit
Kamis, 19 Desember 2024 pukul 07.46 • Waktu baca 2 menit
Indonesia memiliki potensi geotermal terbesar kedua di dunia, namun baru 11% yang dimanfaatkan. Berikut ulasan mengenai potensi, tantangan, dan masa depan energi ramah lingkungan ini.
Indonesia memiliki salah satu cadangan panas bumi terbesar di dunia, tetapi ironisnya, sebagian besar potensinya belum dimanfaatkan. Geotermal atau energi panas bumi merupakan sumber energi ramah lingkungan yang dapat menjadi solusi dalam transisi menuju energi hijau. Namun, berbagai tantangan membuat pengembangan sektor ini berjalan lambat.
Geotermal adalah energi yang berasal dari panas alami di perut bumi akibat aktivitas vulkanik. Energi ini bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik atau kebutuhan lain seperti pemandian air panas. Sebagai sumber energi terbarukan, geotermal sangat potensial karena minim polusi dan tak akan habis selama aktivitas vulkanik terus berlangsung.
Dengan posisi strategis di 'Ring of Fire,' Indonesia memiliki potensi geotermal hingga 24 GW, menjadikannya negara dengan cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Sayangnya, baru sekitar 11% yang telah dimanfaatkan, sementara sisanya masih menunggu untuk dieksplorasi.
Meskipun menjanjikan, ada beberapa kendala yang menghambat pengembangan energi panas bumi:
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk meningkatkan kapasitas geotermal menjadi 7,2 GW pada tahun 2030. Berbagai insentif kini mulai diberikan untuk menarik investor agar sektor ini berkembang lebih cepat. Dengan pengelolaan yang tepat, geotermal bisa menjadi solusi utama dalam transisi energi hijau di Indonesia.
Editor for Xnaskah