Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelesaikan berbagai program kerja di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Salah satu program unggulan mereka adalah pendampingan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berlangsung selama tiga pekan.

Dalam program ini, mahasiswa KKN UGM memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM terkait brand storytelling, fotografi produk, pemasaran digital, dan pemanfaatan Google Ads untuk meningkatkan promosi usaha. Selain itu, mahasiswa juga membantu pembuatan poster storytelling yang dapat digunakan sebagai media pemasaran bagi setiap UMKM.

Lima UMKM Percontohan Dapat Pendampingan Khusus

Pendampingan ini dilakukan oleh dua mahasiswa KKN, Fadgham Albar Ronggoputra dan Muhammad Farkhan. Keduanya memulai program dengan berdiskusi bersama koordinator Paguyuban UMKM Desa Kemuning untuk memahami kebutuhan para pelaku usaha.

Selama sesi pemaparan, para pelaku UMKM diajarkan cara bercerita tentang produk mereka (brand storytelling) agar lebih menarik bagi pelanggan. Mereka juga diberikan materi tentang fotografi produk, mulai dari teknik pencahayaan hingga cara mengambil foto dengan smartphone agar hasilnya lebih profesional.

Tak hanya itu, mahasiswa juga memperkenalkan strategi pemasaran digital dengan memanfaatkan media sosial dan Google Ads. Dengan teknik ini, UMKM dapat meningkatkan visibilitas dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Manfaat Nyata

Program pendampingan ini mendapat respons positif dari para pelaku UMKM. Mereka merasa lebih memahami strategi pemasaran digital dan cara mengemas produk agar lebih menarik bagi konsumen.

Sebagai hasil dari pendampingan ini, setiap UMKM mendapatkan foto produk profesional dan poster storytelling yang bisa digunakan sebagai bahan promosi. Para pelaku usaha mengaku semakin percaya diri dalam memasarkan produk mereka secara digital.

“Kami sangat bersyukur pelaku UMKM menyambut kami dengan baik dan mau belajar bersama. Selain memberi pemaparan, kami juga belajar banyak tentang kebiasaan para pembeli di desa ini,” ungkap Albar.