SAP Pangkas 3.500 Karyawan di Jerman: Demi AI, Ribuan Pekerja Dikorbankan
Senin, 16 Desember 2024 pukul 17.00 • Waktu baca 2 menit
Senin, 16 Desember 2024 pukul 17.00 • Waktu baca 2 menit
SAP, perusahaan teknologi terbesar Jerman, memutuskan pemangkasan 3.500 karyawannya di Jerman sebagai bagian dari restrukturisasi global yang menargetkan 8.000 posisi. Langkah ini dilakukan untuk mendukung fokus pada kecerdasan buatan (AI).
Raksasa teknologi Jerman, SAP, memutuskan untuk memangkas 3.500 karyawan di Jerman sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran untuk beralih fokus ke kecerdasan buatan (AI). Langkah ini dilakukan di tengah target global perusahaan untuk mengurangi total 8.000 posisi sebagai bagian dari rencana investasi senilai €2 miliar.
Di Jerman, sekitar 80% karyawan yang terdampak memilih opsi pensiun dini yang ditawarkan perusahaan, sementara sisanya harus menerima pesangon. Sebagian besar dari mereka berasal dari unit-unit yang dianggap tidak lagi sejalan dengan visi AI SAP. Meski langkah ini disebut sebagai "strategi masa depan," dampaknya dirasakan langsung oleh ribuan keluarga di negara tersebut.
CEO SAP, Christian Klein, menyebut langkah ini sebagai investasi besar untuk memasuki era kecerdasan buatan, yang dianggap sebagai peluang bisnis terbesar sejak transformasi ke teknologi cloud. SAP ingin mengalokasikan sumber daya lebih besar ke pengembangan produk berbasis AI untuk tetap bersaing di pasar global.
Namun, langkah ini juga menuai kritik. Serikat pekerja SAP menyebut pemutusan hubungan kerja ini lebih berfokus pada efisiensi biaya daripada inovasi nyata. Mereka menilai bahwa restrukturisasi ini bisa melemahkan komitmen perusahaan terhadap nilai yang diberikan kepada pelanggan.
Meski keputusan ini memicu protes dari internal, pasar tampaknya merespons positif. Harga saham SAP melonjak hingga 7% setelah pengumuman pemangkasan ini pada awal tahun 2024. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan berbasis AI yang dijanjikan perusahaan.
Dengan total karyawan global yang mencapai lebih dari 107.000 orang, SAP menegaskan bahwa mereka tidak berencana mengakhiri tahun dengan jumlah tenaga kerja lebih sedikit dari awal tahun. Namun, dampak sosial dari langkah ini tidak dapat diabaikan, terutama di Jerman, negara yang memiliki aturan ketenagakerjaan ketat dan tradisi perlindungan pekerja yang kuat.
Langkah ini mencerminkan tren global di industri teknologi, di mana perusahaan besar semakin beralih ke otomatisasi dan teknologi berbasis AI dengan biaya pemutusan hubungan kerja yang tinggi. SAP kini menjadi salah satu contoh nyata dari transformasi ini, dengan AI sebagai bintang utama yang justru mengorbankan ribuan pekerja manusia.
Editor for Xnaskah