Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka dengan kenaikan sebesar 19,59 poin atau 0,30 persen pada Rabu pagi, mencapai posisi 6.461,19. Kenaikan ini juga diikuti oleh kelompok saham unggulan, LQ45, yang naik 0,97 poin atau 0,13 persen ke posisi 724,18.

Pergerakan dan Potensi IHSG ke Depan

Analis memprediksi bahwa IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatan di sepanjang perdagangan hari Rabu. Dalam skenario optimis, IHSG diperkirakan akan beranjak ke posisi antara 6.510 hingga 6.678. Sebelumnya, pada Selasa, IHSG mencapai angka 6.441, naik 1,15 persen, namun dihadapkan dengan area resistance.

Menurut analisis dari PT MNC Sekuritas, IHSG masih berada di tahap awal wave B dan kemungkinan untuk mencapai target terdekat pada posisi 6.510-6.678. Skenario terburuk memperkirakan IHSG berada dalam bagian wave (iii) dari wave (v) dengan potensi koreksi menuju 5.633-5.770.

Anjuran Saham dari Para Analis

Untuk hari ini, beberapa saham direkomendasikan oleh PT Pilarmas Investindo Sekuritas, seperti saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sementara itu, Herditya Wicaksana dari PT MNC Sekuritas merekomendasikan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Panin Financial Tbk (PNLF), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

"Kami perkirakan, posisi BRMS saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave [ii] dari wave 3," kata Herditya.

Rangkuman Aktivitas Perdagangan Sebelumnya

Pada sesi perdagangan Senin, IHSG menembus batas 6.400 didorong oleh mayoritas sektor saham yang menghijau meski investor asing aktif melakukan aksi jual. Pada Selasa, indeks mencapai level tertinggi 6.497,53 dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 24 miliar saham.

Analisis Sektor Saham yang Menghijau

Sektor energi menguat sebesar 2,36 persen.
Sektor infrastruktur naik 1,68 persen.
Sektor consumer siklikal meningkat tipis 0,31 persen.

Sebaliknya, sektor teknologi mengalami pelemahan terbesar 1,19 persen, diikuti sektor kesehatan yang turun 0,76 persen.